KETERKAITAN PANCASILA dengan KEBUDAYAAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas makalah Mata Kuliah Pancasila yang Diampu Oleh
Dr. Roma Ulinnuha, M.Hum.
Oleh :
LENNY LESTHARI
NIM. 16520014
PROGRAM STUDI STUDI AGAMA- AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bangsa Indonesia sebagai asal mula bahan dari nilai nilai pancasila, sehingga pancasila itu pada hakikatnya merupakan unsur unsur yang digali dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai nilai adat istiadat kebudayaan, serta nilai nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari hari bangsa Indonesia. Seperti kita ketahui, bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan. Berbagai kebudayaan yang terdapat di Indonesia ini, menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. Dan seharusnya secara gambaran dengan adanya multicultural itu, Indonesia mengalami masalah masalah kebudayaan. Namun, dalam realitanya Indonesia malah semakin kuat dengan adanya multicultural itu. Mengapa ??
Nah, dalam makalah ini saya hanya akan membahas tema tentang “ Pancasila dan Nilai Nilai Kebudayaan Indonesia ”. Nilai nilai kebudayaan seperti apa yang sebenarnya terkandung dalam pancasila, apakah nilai nilai kebudayaan dalam konteks “ Seni ” atau nilai nilai kebudayaan dalam konteks “ Kebiasaan atau sikap masyarakat dalam lingkungan ” atau mungkn dalam konteks kedua- dua nya. Dan tidak lupa dalam makalah ini saya akan membahas tentang keberadaan pancasila dalam hubungannya dengan pluralitas kebudaya Indonesia.
Rumusan Masalah
1. Nilai nilai kebudayaan apa saja yang diserap kedalam pancasila ?
2. Bagaimana pancasila sebagai roh kebudayaan Bangsa Indonesia ?
3. Apa hubungan pancasila dengan pluralitas budaya ?
4. Bagaimana jika pancasila sebagai roh kebudayaan bangsa mulai dilupakan ?
Tujuan
1. Untuk mengetahui nilai nilai kebudayaan apa saja yang diserap kedalam pancasila.
2. Untuk mengetahui bagaimana pancasila sebagai roh kebudayaan Bangsa Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa hubungan pancasila dengan pluralitas budaya.
4. Untuk mengetahui bagaimana jika pancasila sebagai roh kebudayaan bangsa mulai dilupakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai Nilai Kebudayaan Indonesia Yang Diserap Kedalam Pancasila.
Nilai nilai kebudayaan bangsa Indonesia yang seperti apa yang sebenarnya diserap kedalam pancasila. Apakah Nilai nilai kebudayaan dalam konteks “ Seni ” atau nilai nilai kebudayaan dalam konteks “ Kebiasaan atau sikap masyarakat dalam lingkungan ” atau mungkin dalam konteks kedua- dua nya. Sebelum kita memaknai konteks nilai nilai kebudayaan Indonesia yang mana yang diserap kedalam pancasila. Sebaiknya terlebih dahulu kita harus mengetahui makna dari kebudayaan itu sendiri.
Secara etimologi kata “ kebudayaan ” berasal dari ( bahasa sanskerta ) yaitu “ Buddayah ” yang merupakan bentuk jamak dari kata “ budhi ” yang berarti budhi atau akal. Sedangkan pengertian secara terminologi, kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup yang kompleks yang mencangkup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hokum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan. Dan pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat, yang mengatakan bahwa “ kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat ”.
Sedangkan dalam bahasa inggris kebudayaan disebut dengan culture. yang merupakan suatu istilah yang relative baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam. Sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa latin colere yang berarti pemeliharaan pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti “ pembentukan dan pemurnian jiwa ”. Seorang antropolog, E.B Tylor (1871) dalam bukunya yang berjudul primitive culture, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia dan Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan oleh tingkah lakunya.
Kebudayaan sendiri memiliki berbagai wujud. Berikut yang termasuk wujud wujud kebudayaan Menurut J.J. Hoenigman, yaitu :
1. Gagasan ( Wujud ideal )
Wujud idreal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas ( tindakan )
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak ( karya )
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa yang memenuhi kebutuhan hidup yang kompleks yang mencangkup pengetahuan, keyakinan, kesenian, susila, hokum, adat istiadat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Berarti, kebudayaan bukan hanya berwujud dalam konteks “ seni ” tetapi juga dapat berwujud sebuah aktivitas (tindakan) atau yang sering disebut dengan system social.
System social ini terdiri dari aktivitas aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya. Kita bisa mengambil contoh dalam lingkungan masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia dalam berinteraksi cenderung ramah, dan terbuka kepada khalayak baik itu masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini dibuktikan dari beberapa eksperimen yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri mengenai Negara yang paling ramah penduduknya. Indonesia menempati urutan kedua dalam hal keramahan. Bukan hanya dalam hal keramahan saja, masyarakat Indonesia juga unggul dalam sikap saling gotong royong, saling membantu, sikap toleransi mereka sangat terlihat. Dan ini merupakan kebudayaan Indonesia yang sangat membanggakan.
Bangsa Indonesia sendiri merupakan sebagai asal mula bahan dari nilai nilai pancasila, sehingga pancasila itu pada hakikatnya nilai nilai yang merupakan unsur unsur pancasila yang digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari hari bangsa Indonesia. Dengan demikian asal bahan pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup.
Nilai nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari hari bangsa, merupakan nilai nilai yang telah tertanam dalam kehidupan masyarakat. Yang dimana, nilai nilai adat istiadat pasti mengajarakan sesuatu hal yang baik, begitu pun dalam hal nilai nilai religius. Kedua nilai nilai tersebut mengajarkan bagaiman seharusnya bersikap, misalnya secara umum mengargai hak hak orang lain, menolong orang lain, berlaku adil terhadap sesama, saling mensuport,dll. Nilai nilai adat istiadat tidak hanya berlaku dalam hal sikap saja. namun, nilai nilai adat istiadat juga mengajarkan lewat kesenian yang memiliki makna dan memberikan pesan pesan secara tersirat.
Pancasila mengambil nilai nilai tersebut untuk dijadikannya sebagai dasar Negara. Dasar Negara tersebut yang akan menjadi indentitas bangsa Indonesia, yang akan diperkenalkan ke seluruh Negara. Selain sebagai dasar Negara, kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai budaya bangsa. Pancasila sebagai budaya bangsa karena sebelum disahkan menjadi dasar Negara, nilai-nilai telah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai itu berupa nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai agama. Kemudian para pendiri Negara mengangkat nilai-nilai tersebut dan merumuskannya secara musyawarah berdasarkan moral yang luhur malalui siding BPUPKI, Panitia Sembilan, dan siding PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Pancasila merupakan salah satu kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat berniali. Sesuatu dikatakan bernilai apabila memiliki nilai guna (berguna), berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral), dan nilai religius (nilai agama).
Kehidupan manusia dalam masyarakat baik sebagai pribadi maupun kelompok selalu berhubungan dengan nilai, moral, dan norma. Nilai merupakan sesuatu yang berharga, yang berasal dari budi manusia. Dalam menghadapi alam sekitarnya manusia membuat sesuatu dengan budi pekertinya. Sesuatu yang diciptakan manusia disebut kebudayaan. Nilai-nilai Pancasila sebagai budaya bangsa hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai tersebut menjadi sumber moral dan menciptakan kebudayaan daerah. Pancasila sebagai sumber dari kebudayaan bangsa meliputi se3ni, adat istiadat, pemikiran, tata cara bergaul, ekonomi, sikap, dan sifat manusia Indonesia. Dengan landasan Pancasila maka kebudayaan yang tumbuh merupakan kebudayaan yang baik. Pancasila sebagai landasan untuk menyaring kebudayaan asing yang tidak baik.
B. Pancasila sebagai roh kebudayaan Bangsa Indonesia.
Roh dalam kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian dasar nyawa , yang dimana dapat bermakna sesuatu yang hidup yang tidak berwujud. Roh juga dapat diartikan sebagai jiwa atau semangat yang memberi sumber kehidupan. Begitu pula pancasila yang sebagai roh kebudayaan Bangsa. Pancasila menjadi nyawa untuk Bangsa Indonesia. Dan menjadi dasar Negara yang memberi kekuatan bangsa yang mempertahankan dan memperkokoh tiang Negara. Pancasila merupakan cerminan dari kebudayaan yang kita miliki. Kebudayaan-kebudayaan kita selalu beralaskan pada butir-butir Pancasila. Sehingga kebudayaan dapat juga sebagai jati diri bangsa yang dapat mewakili kepribadian bangsa Indonesia.
Wujud kebudayaan dapat menjadi daya pembeda antara kepribadian bangsa satu dengan bangsa lainnya. Banyak kebudayaan-kebuayaan lain yang masuk ke masyarakat Indonesia. Tetapi menerima begitu saja tanpa memilah-milah atau menyaring mana yang positif dan negatif, mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang beralaskan pancasila. Masyarakat perlu diberikan pemahaman, agar dapat mengahayati dan mengamalkan dengan tepat mengenai nilai luhur pancasila dalam kebudayaan bangsa. Indikator pancasila dijadikan sebagai roh kebudayaan bangsa Indonesia adalah :
1. Setiap kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia selalu beralaskan pancasila
2. Pancsila sebagai penyaring kebudayaan-kebudayaan asing yang msauk ke Indonesia
3. Pola perilaku yang nampak dalam 3. kebudayaan-kebudayaan Indonesia dapat mewakili kepribadian bangsa.
C. Hubungan pancasila dengan pluralitas budaya.
Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat, “Pluralitas budaya merupakan dua macam tradisi kebudayaan atau lebih yang membagi masyarakat kedalam golongan sosial yang berbeda-beda”. Bangsa indonesia sendiri memiliki banyak suku bangsa, ada suku sunda, madura, batak, melayu, bali, papua, dan lain lain. yang dimana, pastinya memiliki berbagai macam tradisi kebudayaan tersendiri. Nah, dimanakah letak hubungan pancasila dengan keberagaman budaya di indonesia ??
Secara umum Pluralitasme merupakan suatu gagasan yang mendorong setiap orang untuk menyadari kebergaman dalam kehidupan seperti agama, ras, budaya, etnik, social, tradisi, dan lain sebagainya. Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas perbedaan, dari seluruh prinsip ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia, baik ilmu ekonomi, politik, hukum, dan sosial. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas yang telah teruji. Pancasila adalah rasionalitas kita sebagai sebuah bangsa yang majemuk, yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang bernama Indonesia.
Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang diliukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya) mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang sama segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas. Karena kebhinekaan yang bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat manusia berbeda.
Keberagaman budaya mempunyai beberapa dampak bagi kehidupan bangsa, baik dampak positif maupun dampak negative. Dampak positif antara lain bahasa bahasa daerah yang dapat memberi istilah istilah baru bagi bangsa Indonesia. Budaya budaya daerah yang dapat memperkaya kebudayaan yang dimiliki Indonesia dan teknologi tradisional yang dapat menjadi alternative baru. Sedangkan dampak negativenya antar lain perbedaan system nilai dan orientasi religis yang dapat menimbulkan konflik social antara etnik.
D. Pancasila sebagai roh kebudayaan bangsa mulai dilupakan.
Pancasila sebagai dasar Negara, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila sebagai roh kebudayaan, dan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada. Sangatlah penting peran pancasila terhadap Negara Indonesia. Apa jadinya jika Pancasila mulai ditinggalkan ? Apa jadinya jika peran Pancasila mulai memudar? Apa jadinya Jika Pancasila sebagai roh kebudayaan bangsa mulai dilupakan para pemuda-pemudi Indonesia?
Pancasila sudah mulai dilupakan sebagai pedoman bangsa. Ternyata dasar dasar kehidupan bersama kita sudah pudar dalam waktu yang cukup lama. Bangsa ini kehilangan jati dirinya yang berbasis etika dan moralitas. Dari fakta fakta yang ada, mulai dari ketidakadilan antara sesama, kasus kasus korupsi, lemahnya hokum di Indonesia, banyaknya tindakkan kekerasan, ancaman teroris dimana mana, membuat peran pancasila menjadi semakin redup tertutup kabut perilaku negative masyarakat Indonesia.
Nilai nilai pancasila sudah diabaikan dala semua level kehidupan. Praktik korupsi yang sudah sangat digandrungi para elit politik. Tindak kekerasan kepada masyarakat yang lemah, ketidakadilan terhadap masyarakat kaum bawah memebuat pancasila menjadi kian gelap, kian menjauh. Nilai-nilai keagamaan, kerukunan, dan kedamaian bukan lagi tujuan kehidupan. Dan dalam factor ekonomi yang menentukan hanyalah uang. Unang yang akan menjadi pemenang, sehingga nasib rakyat terabaikan.
Fungsi perlindungan hokum tidak selalu mulus. Inilah yang seringkali merusak wajah hokum, pendidikan, agama, budaya kita, semuanya terciprat dampak negatif. Pancasila bukanlah agama, bukanlah hal yang disembah-sembah. Karena Pancasila merupakan kumpulan nilai dan visi yang hendak diraih dan diwujudkan Bangsa Indonesia. Maka sangat penting menanamkan Pancasila dikalangan anak muda. Dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa kelak. Agar nilai dan moral bangsa tidak hilang begitu saja.
Bukan hanya dalam hal moralatis terhadap kasus kasus yang ada, kebudayaan bangsa juga mulai dilupakan. Hal ni tejadi akibat adanya pengaruh budaya luar yang masuk kedalam Indonesia.
Dari waktu ke waktu budaya barat semakin marak dan diserap dengan mudah oleh masyarakat kita. Tidak peduli budaya itu merusak ataukah tidak, namun nampaknya masyarakat kita lebih suka menghadapi budaya-budaya luar itu daripada melestarikan budaya tanah airnya sendiri. Hal ini harus bisa disikapi dengan seksama karena bila kebiasaan ini terus berlangsung tanpa proses penyaringan dan pengontrolan, maka dapat dipastikan bahwa budaya Indonesia akan hilang lenyap tinggal nama. Permasalahan ini timbul bukan karena faktor luar, namun timbul dari diri pribadi masing-masing warga masyarakat yang seakan malu dan menganggap kuno budayanya sendiri. Beberapa contoh budaya asing yang sangat negatif namun telah marak di Indonesia yaitu freesex, pengkonsomsian narkoba, dan abortus. Freesex ini bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, namun dari golongan remajalah yang sekarang ini marak diberikan. Pengkonsomsian narkoba dilakukan orang barat untuk merilekskan pikiran mereka dari berbagai macam kerumitan hidup, untuk menambah stamina, semangat, dan kreatifitas saat bekerja itupun dengan dosis aman bagi mereka. Namun di Indonesia mengkonsumsi narkoba adalah ajang coba-coba dan cara menghilangkan stres tanpa mengetahui kandungan zat berbahaya yang ada di dalamnya. Sehingga tidak jarang kasus kematian, tindak kriminal dan kenakalan remaja yang disebabkan benda haram tersebut. Kasus abortus ini sebenarnya tidak terlalu jauh hubungannya dengan kasus freesex inilah banyak kaum wanita yang hamil di luar nikah dan karena rasa malu kebanyakan para wanita itu melakukan aborsi. Selain dibenci oleh Tuhan, kegiatan ini dapat mencelakai pihak wanita itu sendiri. Namun, selain mempunyai sisi negatif budaya barat juga memnpunyai pengaruh positif pada budaya Indonesia, misalnya dalam bidang IPTEK, pembangunan, dsb, yang tentunya kesemuanya itu tidak terlepas dari pengawasan Pancasila sebagai paradigma kehidupan di Indonesia.
Dalam penjelasan di atas jelas sekali bahwa kebudayaan luar sangat berpengaruh pada kebudayaan Indonesia, tinggal bagaimana cara kita menyaring dan menyeleksi budaya-budaya luar itu agar tidak merusak budaya kita. Budaya luar yang sesuai dengan kepribadian bangsa dapat diterapkan guna memperkaya budaya Indonesia. Sedangkan budaya luar yang tidak sesuai hendaknya kita buang jauh-jauh agar tidak menjadi kebiasaan yang buruk di masyarakat.
Dengan adanya budaya luar yang masuk kedalam indoenseia semestinya kita bisa menjaga budaya asli Indonesia dan melestarikannya. Kita boleh saja mengikuti budaya luar. Tapi kita harus tau batasan batasannya dan tidak melupakan budaya kita. Mari kita lihat bagaimana keadaan budaya di Indonesia saat ini.
Kebudayaan Indonesia yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan tempat yang berasal daripada kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam suku-suku. Kebudayaan tersebut telah mengikat dan mempersatukan setiap kelompok suku bangsa Indonesia. Di samping itu, perlu kita ketahui bahwa alam pun ikut menentukan serta memberi ciri yang khas terhadap corak kebudayaan. Namun tidak sepenuhnya pengaruh lingkungan akan menimbulkan akibat yang seragam terhadap kebudayaan. Manusia sebagai makhluk budaya tidak menggantungkan semata-mata kepada alam, tetapi manusia bertindak sebagai gaya perombak alam untuk digunakan bagi kepentingan hidupnya. Oleh karena itu, antara lingkungan dan manusia saling bergantung. Demi seluruh kebutuhan langsung dan kepentingan-kepentingan praktis, manusia tergantung dari lingkungan fisiknya. Manusia tidak dapat hidup kalau tidak menyesuaikan diri dengan dunia sekitarnya.
Begitu pun juga jika lingkungan itu melekat kuat pada setiap suku bangsa, maka kebudayaan asing tidak akan berpengaruh pada kebudayaan mereka. Sehingga masing-masing suku bangsa itu mengembangkan corak kebudayaannya sendiri. Dalam proses pertumbuhannya, kebudayaan daerah ini mengalami perkembangan baru, sebagai akibat hubungan yang makin luas antar suku- suku, di samping sebagai akibat makin kendurnya ikatan-ikatan kesukuan.
Yang menjadi masalah sekarang ini adalah identitas dan nilai-nilai kebudayaan masing-masing suku-suku bangsa di tiap daerah di seluruh Indonesia sudah mulai luntur, bahakan menghilang. Padahal, nilai-nilai kebudayaan itu berfungsi untuk mempertahankan harga diri kita, nilai-nilai yang mulai luntur itu akan menggerogoti harga diri kita dan harga diri bangsa sendiri.
Hal itu dikarenakan telah banyak budaya asing yang telah masuk bahkan ada yang sudah mendarah daging pada budaya Indonesia. Anggapan bangsa Indonesia saat ini, jika hanya mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia yang ada, maka mereka beranggapan hal tersebut adalah budaya lama dan kurang moderen.
Budaya asing telah berhasil membaurkan budaya kita dengan budayanya. Demikian juga dikarenakan kurang mantapnya kebudayaan nasional dalam mempertahankan nilai–nilai budaya. Sehingga kebudayaan daerah yang telah dibentengi dengan adanya kebudayaan nasional kuga ikut terpengaruh oleh budaya asing. Dalam hal ini , pancasilapun menjadi tersangka. Karena pancasila tidak bisa memberikan penerapan yang jelas terhadap kebudayaan nasional maupun daerah.
Saat ini budaya Indonesia bukan saja dikatakan sudah mulai luntur tetapi sudah sedikit banyak ada yang telah menghilang dari kebudayaan Indonesia. Misalnya tradisi Pela Gandong di Ambon, Maluku, yang sudah sejak dua generasi lalu tidak pernah dipraktekan tradisi yang mengandung identitas dan nilai-nilai budaya asli orang Ambon itu, yaitu cinta persaudaraan dan perdamaian, saat ini hanya bisa dijumpai dalam literature-literatur buatan luar negeri, tanpa adanya prakteknya dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat Ambon.
Mungkin kita tidak menyadari bahwa kita telah dijajah. Meskipun secara tidak terang-terangan, hal itu telah cukup membuat bangsa kita kehilangan identitas bangsanya, sehingga ada yang sampai terjadi perpecahan antar suku dan budaya. Penjajahan itu berupa budaya asing yang telah campur tangan ke dalam budaya Indonesia. Padahal budaya Indonesia merupakan salah satu bentuk kepribadian bangsa kita. Pendeknya jika bangsa Indonesia tercerai berai maka budaya Indonesia tidak akan bisa terbentuk dan bersatu. Begitu pula kepribadian Indonesia lama-lama akan terhapus.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai pancasila, yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun, yang sedang teruji sebagai nilai luhur yang perlu dikembangkan. Dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada sebagai akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
Didalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam penjelasan di makalah ini saya dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1. seperti kita ketahui dari sejarah terbentuknya pancasila. Yang dimana Indonesia lah yang merupakan asal bahan adanya pancasila. Nilai nilai yang dierap kedalam pancasila merupkan nilai nilai kebudayaan yang telah melekat dalam masyarakat Indonesia. Dari penjabaran pengertian budaya, kata budaya bukan hanya menggambarkan dalam konteks “seni” namun budaya juga berkaita dengan adanya tindakan, sikap masyarakat terhadap sesame.
2. Pancasila dikatakan sebagai roh kebudayaan dikarenakan setiap kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia selalu beralaskan pancasila, pancsila sebagai penyaring kebudayaan-kebudayaan asing yang msauk ke Indonesia, dan pola perilaku yang nampak dalam kebudayaan-kebudayaan Indonesia dapat mewakili kepribadian bangsa.
3. Dengan adanya berbagai macam kebudayaan di Indonesia, bangsa Indonesia dikenal dengan adanya pluralitas budaya yang merupakan suatu gagasan yang mendorong setiap orang untuk menyadari kebergaman dalam kehidupan seperti agama, ras, budaya, etnik, social, tradisi, dan lain sebagainya. Pancasila adalah rasionalitas kita sebagai sebuah bangsa yang majemuk, yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang bernama Indonesia. Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang diliukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
4. Pancasila sudah mulai dilupakan sebagai pedoman bangsa. Ternyata dasar dasar kehidupan bersama kita sudah pudar dalam waktu yang cukup lama. Bangsa ini kehilangan jati dirinya yang berbasis etika dan moralitas. Dari fakta fakta yang ada, mulai dari ketidakadilan antara sesama, kasus kasus korupsi, lemahnya hokum di Indonesia, banyaknya tindakkan kekerasan, ancaman teroris dimana mana, masuknya kebudayaan barat yang tidak dapat disaring dengan baik, yang membuat peran pancasila menjadi semakin redup tertutup kabut perilaku negative masyarakat Indonesia. Solusinya adalah didalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Roma Ulinnuha. 2005. Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Pokja Akademik.
Soerjanto Poespowardojo. 1994. Filsafat Pancasila. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
P.J. Suwarno. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.
https://anggraenimunggi91.wordpress.com/2011/11/30/pancasila-kebudayaan/
http://anitafeldas.blogspot.co.id/2012/11/pancasila-sebagai-roh-kebudayaan-bang
http://echa20.blogspot.co.id/2011/01/pancasila-sebagai-dasar-negara-dan.html
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kebudayaan-definisi-para-ahli.html
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/23/wujud-wujud-kebudayaan/
Oriental King Casino | Shootercasino
BalasHapusOriental 제왕카지노 King Casino is a 1xbet korean new gaming platform powered 온라인카지노 by Live Dealer, and it's packed with all the best live casino action you've come to expect.
Casinos Near Me - MapYRO
BalasHapusCasinos 전주 출장안마 Near Me - Closest Ones Casino in N.J. 3131 South Kansas St. 의왕 출장안마 2128 West Virginia Blvd. 2127 Las Vegas Boulevard. 당진 출장마사지 2158 Las 진주 출장마사지 Vegas, NV 고양 출장마사지 89109.